Minggu, Januari 15, 2012

E-COMMERCE (ELECTRONIC COMMERCE)


E-Commerce atau Electronic Commerce bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

·           Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.

·           Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1.      Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2.      Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.      Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4.      Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

·           Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1.      Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat
didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2.      Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal
E-Commerce, hal 4-5)

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1.         Menyediakan harga kompetitif
2.         Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3.         Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4.         Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5.         Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6.         Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7.         Mempermudah kegiatan perdagangan
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
1.      E-mail dan Messaging
2.      Content Management Systems
3.      Dokumen, spreadsheet, database
4.      Akunting dan sistem keuangan
5.      Informasi pengiriman dan pemesanan
6.      Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
7.      Sistem pembayaran domestik dan internasional
8.      Newsgroup
9.      On-line Shopping
10.  Conferencing
11.  Online Banking

Salah satu keuntungan adanya internet adalah munculnya bentuk perdagangan baru yang sebelumnya tidak ada pada jaman sebelum internet. Pada masa sebelum internet, perdagangan dilakukan secara sederhana yaitu antara pembeli dan penjual harus bertemu secara fisik dan alat pembayaran yang digunakan adalah uang tunai (atau cek).
Kelemahan perdagangan secara konvesional adalah pembeli hanya dapat memilih barang yang disediakan oleh penjual. Selain itu, pembeli hanya dapat memilih dan membeli barang selama penjualnya membuka tokonya, sehingga waktunya sangat terbatas. Bagi penjual sendiri, pembelinya sangat terbatas, hanya kepada pembeli yang berada di sekitar tokonya. Jarang sekali pembeli dari toko lain akan berbelanja ke tokonya apabila jaraknya memerlukan beberapa jam perjalanan.
Dengan adanya internet, cara berdagang seperti itu dapat diperbaharui, sehingga menguntungkan banyak pihak. Dari sisi pembeli, mereka dapat memilih barang yang ditampilkan melalui homepage oleh berbagai perusahaan yang memasangnya di internet. Homepage ini bahkan tidak berasal dari satu kota atau satu Negara, tetapi dari seluruh dunia. Pilihan barang, pilihan harga, pilihan penjualnya, pilihan waktunya, menjadi tidak terbatas pada satu lokasi dan satu waktu saja.
Dari sisi penjual, membuat satu homepage dapat diakses oleh pembeli dari seluruh dunia, dengan demikian membuka pasar yang jauh lebih luas. Bahkan penjual tidak perlu memiliki stok barang dalam jumlah besar. Mereka cukup memasang fotonya saja. Kalau ada pesanan, segera diambilkan dari pemasoknya. Cara layanan jasa pembayaran, biasanya melalui kartu kredit. Urusan menjadi praktis, karena penjual dapat menggunakan program computer yang secara otomatis akan melayani pembeli, sehingga tidak perlu lagi mempekerjakan banyak karyawan. Pengiriman barang pun dapat dilakukan lewat kantor pos atau jasa pengiriman.
Cara berbisnis dengan media elektronik dan internet ini merupakan awal dari diterapkannya e-commerce (electronic commerce) atau sering disebut juga dengan e-business.

STUDI KASUS E-COMMERCE

Salsa adalah salah satu contoh gadis kreatif yang memanfaatkan bakat yang dimiliki yaitu menggambar untuk mencari tambahan uang kuliah. Dengan bantuan teman-teman kampusnya, dia membuat berbagai macam sepatu dengan desain unik dan lucu. Salsa memanfaatkan fasilitas internet di rumahnya untuk memulai usaha bisnis online. Mengapa dia memilih memasarkan hasil karyanya lewat internet (e-commerce)? Apakah keuntungan dan kerugian yang didapatkan Salsa? Dan bagaimana proses pemasaran melalui e-commerce ini?

Jawab:
Salsa mengunakan internet sebagai media pemasaran hasil karyanya karena dia memanfaatkan kemajuan zaman di bidang informasi, di mana hampir semua lapisan masyarakat sudah menggunakan internet. Selain itu lewat bisnis online banyak membantunya dalam mendapatkan pelanggan. Cukup dengan membuat web atau blog sebagai toko medianya. Menghemat waktu karena tidak membutuhkan lama untuk mengupload gambar atau foto hasil karyanya dan penjelasan mengenai informasi barang yang lengkap dan jelas. Selain melalui blog, Salsa juga memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, yahoo messenger ataupun dengan smartphone (BBM). Dengan sedikit kreatif dalam mengolah blog/web menjadi daya tarik tersendiri bagi pemasaran hasil karya Salsa ini. Di mana pun dan kapanpun Salsa dapat dengan cepat melayani pelanggan. Cukup dengan menunggu pelanggan untuk memilih barang yang ingin dibeli lalu mengkonfirmasi dengan Salsa, setelah menyelesaikan pembayaran, barang pun siap dikirim dan sampai dengan cepat melalui jasa pengiriman.
            Tetapi tidak semudah itu menjalani bisnis ini, Salsa seringkali dibohongi oleh pelanggan yang tidak bertanggung jawab, seperti contoh ada pelanggan yang mengakui sudah mentransfer sejumlah uang untuk pembayaran tetapi ternyata belum. Sering juga para pelanggan memberikan alamat yang kurang jelas sehingga paket barang tersebut tidak sampai ketangan pelanggan, dan pelanggan tersebut meminta ganti rugi atas pembayaran.
            Proses pemasaran melalui e-commerce:
1.      Bergabung dengan homepage yang sudah ada dan terkenal seperti plasa.com atau membuat web/ blog, facebook, dan twitter.
2.      Mengupload foto/gambar barang dan dilengkapi informasi yang jelas dan lengkap.
3.      Mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi
4.      Mencantumkan cara pemesanan
Pemesanan dilakukan dengan cara :
- Menyebutkan nama dan kode barang
- Menyebutkan ukuran ( jika ada )
- Menyebutkan nama, telepon dan alamat lengkap pemesan beserta kode pos.
5.      Mencamtukan cara pembayaran yang bisa dilakukan dengan cara transfer melalui bank.
6.      Memberikan batas waktu pembayaran, biasanya dalam jangka waktu 3x24 jam setelah pre order (pemesanan). Kalau lebih dari batas waktu yang ditentukan maka pemesanan dianggap batal.
7.      Memberitahukan kepada pelanggan mengenai konfirmasi pembayaran yang dapat dilakukan dengan cara memfax bukti transfer, upload bukti transfer, sms (bila melalui mobile banking)
8.      Mengirimkan paket setelah menerima konfirmasi pembayaran.
9.      Tambahan informasi kepada pelanggan (biasanya sudah disetujui pelanggan) seperti produk dan uang pembayaran tidak dapat dikembalikan kecuali apabila terjadi kesalahan dari pihak penjual. Kondisi barang yang rusak / cacat dalam proses pengiriman, tidak menjadi tanggung jawab penjual. Pengembalian uang pembayaran akan dikenakan biaya administrasi 10%. Pengembalian uang pembayaran dilakukan tanpa pengembalian biaya pengiriman. Biaya pengiriman pengembalian produk ditanggung pihak pembeli.

Sumber:
Winarno, Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Penerbit: UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN, 2002.
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/

0 komentar:

Posting Komentar